Omed-Omedan Tradisi Ciuman Yang Ada Di Bali – Dari sekian
banyak tradisi yang ada di bali ada tradisi yang sangat unik yang dilaksanakan
oleh warga banjar kaja desa sesetan kecamatan Denpasar selatan ini yaitu omed-omedan
. Omed-omedan berasal dari bahasa bali yang artinya tarik-tarikan .
“Omed-omedan, saling kedengin, saling gelutin. Diman-diman “
“Omed-omedan, besik ngelutin, ne len ngedengin. Diman-diman “
“Omed-omedan, besik ngelutin, ne len ngedengin. Diman-diman “
Begitulah penggalan lirik lagu yang dinyanyikan para pemuda
dan pemudi Desa Sesetan. Gelut berarti saling berpelukan, diman diartikan
sebagai mengungkapkan rasa kasih sayang dengan ciuman, siam yang berarti siram,
dan kedengin yang berarti tarik menarik.
Konon, tradisi Omed-omedan berasal dari warga Kerajaan Puri
Oka yang terletak di Denpasar Selatan. Para warga dulunya berinisiatif membuat sebuah
permainan tarik-menarik. Lama-kelamaan permainan ini semakin menarik, sehingga
berubah menjadi saling rangkul.
Tapi karena suasana jadi gaduh, Raja Puri Oka yang sedang sakit keras pun marah-marah, sebab terganggu dengan suara berisik tersebut. Namun, begitu Sang Raja keluar dan melihat permainan omed-omedan ini, dia malah sembuh dari penyakitnya.
Sejak saat itu, Sang Raja pun memerintahkan warga agar omed-omedan diselenggarakan setiap tahun, setiap menyalakan api pertama atau Ngembak Geni selepas Hari Raya Nyepi.
Tradisi omed-omedan sempat berhenti dilakukan oleh
masyarakat Desa Sesetan. Namun, beberapa saat setelah dihentikan terjadi sebuah
kejadian aneh, yaitu ada dua ekor babi yang saling berkelahi di depan pelataran
Pura. Warga pun menganggap kejadian tersebut merupakan sebuah pertanda buruk.
Sejak saat itulah Omed-omedan kembali dilaksanakan.
Omed-omedan melibatkan sekaa teruna teruni atau
pemuda-pemudi yang berumur 17 hingga 30 tahun dan belum menikah .
Dalam tradisi ini, para muda-mudi setempat dikelompokkan
menjadi dua grup, yaitu grup pria (teruna) dan grup wanita (teruni). Sebelum
ritual dimulai, seluruh peserta mengikuti upacara persembahyangan bersama di
Pura Banjar. Melalui persembahyangan bersama ini, para peserta memohon
kebersihan hati dan kelancaran dalam pelaksanaan ritual omed-omedan. Setelah
ritual sembahyang, ditampilkan pertunjukan tari barong bangkung (barong babi)
yang dimaksudkan untuk mengingat kembali peristiwa beradunya sepasang babi
hutan di desa ini.
Kedua kelompok ini berbaris berhadap-hadapan dengan dipandu
oleh para polisi adat (pecalang). Kemudian, secara bergantian dipilih seorang
dari masing-masing kelompok untuk diangkat dan diarak pada posisi paling depan
barisan. Kedua kelompok ini kemudian saling beradu dan kedua muda-mudi yang
diposisikan paling depan harus saling berpelukan satu sama lain. Saat keduanya
saling berpelukan, masing-masing kelompok akan menarik kedua rekannya tersebut
hingga terlepas satu sama lain. Jika kedua muda-mudi ini tidak juga dapat
dilepaskan, panitia akan menyiram mereka dengan air hingga basah kuyup.
Ketika pasangan muda-mudi saling bertemu dan berpelukan
erat, ada kalanya mereka akan saling beradu pipi, kening, dan bahkan bibir.
Tradisi Omed-omedan ini bertujuan untuk memperkuat rasa
Asah, Asih, dan Asuh antar warga, khususnya warga Banjar Kaja, Desa Sesetan
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
ReplyDeleteSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 8 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.net
arena-domino.org
100% Memuaskan ^-^