Di dalam agama hindu sering kita
mendengar sebutan catur kasta maupun catur warna . Di dalam artikel ini kita
akan membahas tentang Catur Kasta Dengan Catur Warna . Sebelum kita
membahas ke inti nya kita harus tahu juga sejarah nya kenapa ada istilah begitu
. Di dalam bahasa Sansekerta (bahasa yang dipakai dalam kitab suci weda) kata
“kasta” berasal dari kayu, jadi bukan berarti pembedaan golongan atau status
sosial berdasarkan keturunan seperti pengertian kata “caste” dalam bahasa
Portugis (caste=pemisah, tembok atau pembatas) . Sebenarnya sistem kasta ini di
buat oleh bangsa arya untuk mempertahankan ras (keturunan murni) mereka .
Bagian-bagian catur kasta dan catur warna adalah sama cuma yang membedakan nya adalah fungsi nya . Jika kita membicarakan tentang catur kasta berarti kita membicarakan tentang garis keturunan nya . Kasta itu digunakan saat pada jaman kerajaan dahulu kala sedangkan warna di gunakan pada masa globalisasi ini (masa yang kita alami sekarang) . Kasta ini di bedakan menjadi 4 bagian sesuai garis keturunan mereka , pada jaman dahulu mereka tunduk pada sistem ini dan tidak bisa merubah kasta mereka dengan kemauan nya sendiri . Jika ingin mengubah kasta mereka pada jaman dahulu mereka harus meninggalkan tempat yang mereka huni dan pergi ke tempat yang baru melakukan pekerjaan yang berbeda .
Bagian-bagian catur kasta dan catur warna adalah sama cuma yang membedakan nya adalah fungsi nya . Jika kita membicarakan tentang catur kasta berarti kita membicarakan tentang garis keturunan nya . Kasta itu digunakan saat pada jaman kerajaan dahulu kala sedangkan warna di gunakan pada masa globalisasi ini (masa yang kita alami sekarang) . Kasta ini di bedakan menjadi 4 bagian sesuai garis keturunan mereka , pada jaman dahulu mereka tunduk pada sistem ini dan tidak bisa merubah kasta mereka dengan kemauan nya sendiri . Jika ingin mengubah kasta mereka pada jaman dahulu mereka harus meninggalkan tempat yang mereka huni dan pergi ke tempat yang baru melakukan pekerjaan yang berbeda .
Bagian-bagian Catur Kasta :
1 . Kasta Brahmana
Kasta brahmana adalah kasta
golongan masyarakat yang berkecimpung di bidang kerohanian dan mengajarkan ilmu
pengetahuan . Kasta ini adalah kasta paling bebas karena di dalam kasta
brahmana kita bisa mengajarkan ilmu pengetahuan untuk kepentingan masyarakat .
Seperti film-film di televisi yang berjudul “Mahabharata” disana di jelaskan
bahwa kasta brahmana adalah seorang guru ataupun seorang pendeta . Di dalam
film tersebut ada keunggulan dari kasta brahmana yaitu boleh memegang senjata
baik itu tombak , gada , pedang , panah , dll . Ini di perbolehkan karena
mereka adalah orang-orang yang akan mengajarkan kasta kesatria . Kelemahan
dalam kasta ini adalah di bidang ekonomi , kebanyakan dalam kasta ini mereka
tidak mendapatkan upah bila tidak mengajarkan ilmu pengetahuan dan pada jaman
itu tidak semua orang yang di perbolehkan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan ,
hanya kasta ksatrya lah yang boleh mendapatkan pembelajaran dari ilmu
pengetahuan .
2. Kasta Ksatrya .
Kasta ksatrya adalah kasta golongan
masyarakat yang memiliki keahlian di dalam bidang kepemimpinan untuk mengatur
suatu kelompok / negara maupun bangsa . Pada jaman dahulu kasta ksatrya adalah
orang-orang yang bekerja di dalam istana dan menjadi seorang prajurit raja
untuk melindungi raja dan keturunan raja . Raja pun adalah seorang ksatrya .
Keunggulan dari kasta ksatrya adalah perintahnya tidak boleh di bantah dan
harus di ikuti dan yang jelas boleh memegang senjata . Ini di lakukan supaya
kasta-kasta yang lain mau mengikuti perintah dari kasta ksatrya . Kelemahan
dari kasta ksatrya adalah pada umum nya para ksatrya bertindak semaunya mereka
arti nya sombong , arogan , tidak memperdulikan nasib orang lain karena arogan
nya .
3. Kasta Waisya
Kasta waisya adalah kasta golongan
masyarakat yang notabane nya bekerja pada bidang pertanian , perkebunan ,
berternak maupun berdagang . Keunggulan dari kasta waisya ini adalah mereka
bisa menguasai hal di bidang ekonomi dan mereka di perbolehkan memegang senjata
karena mereka juga menjualkan senjata . Kelemahan dari kasta ini adalah mereka
tidak bisa menjadi seorang pemimpin atau kasta ksatrya . Jika mereka melawan
perintah dari kasta ksatrya mereka akan mendapatkan bahaya .
4. Kasta Sudra
Kasta sudra adalah kasta golongan
masyrakat yang menghabiskan waktu nya untuk melayani kasta brahmana , kasta
ksatrya , dan juga kasta waisya . Pada jaman dahulu mereka bekerja sebagai
pengrajin seperti pembuat kereta . Keunggulan dari kasta sudra adalah kita bisa
bersabar dalam mengahadapi masalah yang ada di dunia ini dan memiliki ide yang
inovatif . Kelemahan dari kasta sudra adalah kita tidak bisa melawan kasta
brahmana , ksatrya , maupun waisya karena kita adalah seorang pelayan nya dan
kasta sudra tidak di perbolehkan memegang senjata apabila memegang senjata
mereka di anggap melakukan pemberontakan .
Nah di atas sudah di jelaskan
mengenai bagian dan pengertian dari kasta . Tapi masih ada 1 hal yang perlu di
ketahuai dalam sistem kasta . Dalam sistem pernikahan beda kasta banyak terjadi
pro dan kontra. Pernikahan beda kasta ini hampir sama dengan nikah beda agama .
Dalam pernikahan beda kasta ini bagi kaum wanita yang kasta nya di bawah
menikah dengan kaum pria yang kasta nya lebih tinggi ini akan mengangkat
derajat keluarga nya sedangkan bagi wanita yang kasta nya di atas menikah
dengan kaum pria yang kasta nya di bawah ini akan menurunkan derajat keluarga
nya di kalangan masyarakat dan di sebut aib keluarga . Seperti hal nya di bali
pun begitu , bagi kaum wanita yang awal nya kasta nya di atas seperti anak
agung , gusti , dewa , ida ayu , dan ida bagus menikah dengan kaum pria yang
kasta nya di bawah seperti sudra mereka kaum wanita tidak di perbolehkan
menemui orang tua nya jika orang tua nya meninggal . Maka dari perdebatan
tersebut muncullah istilah catur warna . Catur warna ini sama dengan catur
kasta cuman yang membedakan nya adalah mengenai jenis pekerjaan nya . Jika
jaman dahulu catur kasta itu mengenai jenis pekerjaan nya tapi harus di lakukan
terus menerus oleh keturunannya sedangkan catur warna ini sama di bedakan oleh
jenis pekerjaannya cuman garis keturunan nya tidak harus mengikuti jenis
pekerjaan dari ayahnya . Contoh ayah bekerja menjadi guru (brahmana) anak nya
bisa saja pekerja menjadi pelayan di hotel (sudra).
Bagian-bagian catur warna :
1 . Brahmana
Brahmana adalah orang yang mengajarkan
ilmu pengetahuan dan pembuka upacara dalam agama . Contoh jenis pekerjaan nya
adalah seorang guru , mangku , pendeta , pedanda .
2 . Ksatrya
Ksatrya adalah orang yang bekerja
di bidang sistem pemerintahan . Contoh jenis pekerjaan nya adalah polisi ,tentara, dprd
,bupati , gubernur dan presiden
3 . Waisya
Waisya adalah orang yang bekerja di
bidang pertanian , perkebunan , perikanan , memelihara ternah dan berdagang .
Contoh jenis pekerjaan nya adalah petani , nelayan , tukang kebun , dan
pedagang .
4 . Sudra
Sudra adalah orang yang bekerja
melayani semua kalangan baik itu brahmana , ksatrya , maupun waisya . Sudra ini
bisa di sebut penjual jasa . Contoh jenis pekerjaan nya adalah pelayan , biro
jasa , perawat , buruh tani dll .
Nah itulah perbedaan dari caturkasta dengan catur warna . Tapi di jaman modern ini kasta masih diterapkan
terutama di bali cuman ada yang fanatik maupun tidak fanatik . Bila yang fanatik
di kasi air minum bekas kasta bawah mana mau kasta atas nya .
0 Response to "Perbedaan Catur Kasta Dengan Catur Warna Dalam Agama Hindu"
Post a Comment